Memahami Object dan Class PHP dalam Program Berbasis Objek
Pemrograman berbasis objek tidak hanya terdiri dari ‘object’ saja, melainkan juga berisi variabel lain, seperti class PHP. Object dan class ini merupakan pondasi dasar dari pemrograman berbasis objek. Oleh karena itu, di sini Anda akan mendapatkan informasi mengenai dua hal tersebut.
Dalam pemrograman berbasis objek, class ialah ‘cetak biru’ atau ‘blueprint’ dari sebuah object. Biasanya, class dipakai untuk membuat basic pattern saja. Nah, karena class ini hanya bersifat basic pattern, maka yang akan digunakan pada class yaitu hasil cetakannya, yang berupa object.
Agar lebih mudah memahami, analoginya seperti ini: class bisa diibaratkan sebagai TV. Lalu, Anda tahu bahwa TV memiliki ciri-ciri, seperti memiliki layar, remote, dan beberapa ciri khas lain yang menandakan sebuah benda tersebut ialah TV. Selain memiliki ciri-ciri, sebuah TV juga dapat dikenakan tindakan, seperti: menghidupkan TV atau mematikan TV.
Apa yang bisa Anda simpulkan dari analogi sederhana tersebut? Ya, class bisa menjadi gambaran umum tentang suatu benda. Nanti, di dalam pemrograman, class akan terlihat seperti ini: koneksi_database dan profile_user.
Di dalam PHP, penulisan class akan diawali dengan keyword class, lalu akan diikuti dengan nama dari class. Aturan pada penulisan nama class hampir sama seperti aturan penulisan pada variabel dalam PHP. Seperti apa? Untuk karakter pertama, class akan diawali dengan huruf atau underscore.
Sedangkan untuk karakter kedua, itu bisa diikuti dengan huruf, underscore atau angka. Begitu seterusnya. Isi dari class biasanya berada dalam tanda kurung kurawal. Biar lebih jelas, berikut
contoh penulisan class di dalam PHP:
Itu tadi penjelasan dari class. Lalu, bagaimana dengan object? Object (objek) ialah sebuah hasil cetak dari class yang pastinya lebih detail dari class. Jika sebelumnya class dianalogikan sebagai TV, maka objek dari class TV bisa berupa: TV_dina, TV_dono, TV_jokowi, dan lain-lain.
Objek class TV akan mencakup seluruh ciri-ciri TV, yaitu property dan method-nya. Nah, proses ‘mencetak’ objek dari class inilah yang disebut sebagai instansiasi. Pada PHP, proses instanisasi bisa dilakukan dengan memakai keyword ‘new’. Lalu, hasil cetakan class akan disimpan otomatis dalam variabel yang selanjutnya dipakai dalam proses program.
Agar Anda lebih paham, berikut contoh cara membuat objek TV_dina, TV_dono, dan TV_jokowi yang dibuat dari class TV.
Anda bisa lihat bahwa pada contoh di atas, $TV_dini, $TV_dono, dan $TV_jokowi merupakan objek dari class TV. Kedua objek ini akan mencakup seluruh method dan property yang telah dirancang dari class TV.
Well, itulah penjelasan mengenai object dan class PHP dalam program berbasis objek. Dengan adanya informasi ini, diharapkan Anda bisa memahami dan membedakan antara keduanya. Semoga bermanfaat.
Dalam pemrograman berbasis objek, class ialah ‘cetak biru’ atau ‘blueprint’ dari sebuah object. Biasanya, class dipakai untuk membuat basic pattern saja. Nah, karena class ini hanya bersifat basic pattern, maka yang akan digunakan pada class yaitu hasil cetakannya, yang berupa object.
Agar lebih mudah memahami, analoginya seperti ini: class bisa diibaratkan sebagai TV. Lalu, Anda tahu bahwa TV memiliki ciri-ciri, seperti memiliki layar, remote, dan beberapa ciri khas lain yang menandakan sebuah benda tersebut ialah TV. Selain memiliki ciri-ciri, sebuah TV juga dapat dikenakan tindakan, seperti: menghidupkan TV atau mematikan TV.
Apa yang bisa Anda simpulkan dari analogi sederhana tersebut? Ya, class bisa menjadi gambaran umum tentang suatu benda. Nanti, di dalam pemrograman, class akan terlihat seperti ini: koneksi_database dan profile_user.
Di dalam PHP, penulisan class akan diawali dengan keyword class, lalu akan diikuti dengan nama dari class. Aturan pada penulisan nama class hampir sama seperti aturan penulisan pada variabel dalam PHP. Seperti apa? Untuk karakter pertama, class akan diawali dengan huruf atau underscore.
Sedangkan untuk karakter kedua, itu bisa diikuti dengan huruf, underscore atau angka. Begitu seterusnya. Isi dari class biasanya berada dalam tanda kurung kurawal. Biar lebih jelas, berikut
contoh penulisan class di dalam PHP:
<?php
class TV {
// isi dari class TV...
}
?>
Itu tadi penjelasan dari class. Lalu, bagaimana dengan object? Object (objek) ialah sebuah hasil cetak dari class yang pastinya lebih detail dari class. Jika sebelumnya class dianalogikan sebagai TV, maka objek dari class TV bisa berupa: TV_dina, TV_dono, TV_jokowi, dan lain-lain.
Objek class TV akan mencakup seluruh ciri-ciri TV, yaitu property dan method-nya. Nah, proses ‘mencetak’ objek dari class inilah yang disebut sebagai instansiasi. Pada PHP, proses instanisasi bisa dilakukan dengan memakai keyword ‘new’. Lalu, hasil cetakan class akan disimpan otomatis dalam variabel yang selanjutnya dipakai dalam proses program.
Agar Anda lebih paham, berikut contoh cara membuat objek TV_dina, TV_dono, dan TV_jokowi yang dibuat dari class TV.
<?php
class TV {
//... isi dari class TV
}
$TV_dina = new TV();
$TV_dono = new TV();
$TV_jokowi = new TV();
?>
Anda bisa lihat bahwa pada contoh di atas, $TV_dini, $TV_dono, dan $TV_jokowi merupakan objek dari class TV. Kedua objek ini akan mencakup seluruh method dan property yang telah dirancang dari class TV.
Well, itulah penjelasan mengenai object dan class PHP dalam program berbasis objek. Dengan adanya informasi ini, diharapkan Anda bisa memahami dan membedakan antara keduanya. Semoga bermanfaat.
0 Response to " Memahami Object dan Class PHP dalam Program Berbasis Objek"
Posting Komentar