Analisis Administrasi Resiko Perusahaan Xl Axiata



Selamat siang para teman bloger.

Tadi malem sempet ngobrol sih sama masta-masta google adsense dan nanyak gimana cari mencari uang di sana, kebetulan dia juga memang tmeman saya akrab di kampong yang sudah usang berkecimpung di dunia internet untuk cari penghasilan.

Berbagai pertanyaan dan rasa ingin tau saya utarakan kepada beliau, yaa itung–itung cari pengetahuan saja untuk saya yang masih newbie di dunia website.

Banyak sekali motivasi dan pandangan yang di berikan oleh ia dari mulai seputar google yang memang perusahaan yang sangat besar dan sangat rama dengan para advertiser nya.

Smenjak malam itu saya  mulai tekad dan menekuni untuk mengolah lebih serius perihal website saya ini.

Dari pembukaan saya di atas yang saya mau share ini tidak ada hubungannya sih.. hahaha

Sekedar ingin CURCOL aja di website, karna memang disini lah daerah saya menulis dengan bebas.

Untuk kali ini saya mau share perihal kiprah saya kuliah mengenai matakuliah Perencanaan Sumber Daya dengan bahan Manajemen Resiko.


Analisis Manajemen Risk XL AXIATA

Berikut ini yakni analisis saya perihal administrasi resiko pada perusahaan XL AXIATA
Industri telekomunikasi seluler di Indonesia ketika ini membutuhkan penilaian luas dan eksplisit yang menekankan pada resiko bisnis.

Teknologi, kompetisi, sopan santun usaha, regulasi, dan kepatuhan yakni beberapa teladan dari sekian banyak potensi resiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Oleh alasannya itu, administrasi resiko perusahaan atau Enterprise Risk Management (ERM) diharapkan sebagai salah satu pilar tata kelola perusahaan yang mumpuni.

Saat ini, XL Axiata mengadopsi kerangka ISO 31000 yang dijalankan melalui administrasi resiko perusahaan untuk menghadapi potensi aneka macam resiko. Kerangka ISO 31000 yang lengkap dan fleksibel menyediakan ruang yang memadai bagi XL Axiata dalam menilai, mengevaluasi, dan mengelola resiko perusahaan.

Hubungan integrasi antara proses administrasi resiko perusahaan dengan audit internal juga menunjukkan jaminan efektivitas planning penanganan atas potensi resiko.

Selain itu, kondisi geologis di Indonesia mengambarkan adanya kemungkinan resiko terjadinya peristiwa alam.

Dalam hal ini, XL Axiata telah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kondisi tersebut melalui Manajemen Bisnis yang Berkelanjutan (BCM) dengan membentuk Komite Manajemen BCM, yang menunjukkan panduan dan pengaturan dalam menjalankan administrasi bisnis yang berkelanjutan.

Adapun prinsip utama dari BCM yakni fokus terhadap keselamatan karyawan dan keluarganya, kelanjutan layanan terhadap pelanggan, serta meminimalisir kerugian perusahaan.

Manajemen BCM juga meliputi aktivitas analisis resiko yang lengkap, termasuk dampaknya terhadap bisnis dan penanggulangannya, serta planning keberlanjutan administrasi bisnis.

Selain itu, layanan yang diberikan kepada pelanggan juga bergantung kepada rekan bisnis perusahaan.

Oleh alasannya itu, XL Axiata menyadari pentingnya melaksanakan integrasi antara BCM dengan rekan bisnis perusahaan, serta mengawasi implementasi kolaborasi bisnis biar selalu terhindar dari resiko-resiko bisnis yang merugikan.

sepakat mungkin itu saja yang dapat saya sharing kepada sobat. semoga apa yang saya bagikan ini bermamfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Administrasi Resiko Perusahaan Xl Axiata"

Posting Komentar