Wni: Windows Negara Indonesia
Di beberapa negara ada M$ Windows yang bahasanya sesuai dengan bahasa negara tersebut. Tetapi di Indonesia merupakan pengecualian. Kita masih memakai windows berbahasa Inggris. Pertanyaannya, mengapa? Apakah sebab rakyat Indonesia bukanlah lahan yang potensial sebagai pengguna Windows (asli)? Atau memang rakyat lebih bahagia memakai bahasa Inggris?
Dulu informasi ini sempat merebak. Hingga dibuatlah Windows Linguist pack bahasa Indonesia sebagai pengganti Windows berbahasa Indonesia. Tetapi ada kenyataannya, tidak banyak pengguna Windows yang memanfaatkan linguist pack ini. Sebagian mencoba meng-install-nya tetapi lalu meng-uninstall lagi. Banyak istilah-istilah komputer dalam bahasa Indonesia yang malah terdengar "asing".
Siapa yang Salah?
Ga lezat rasanya kalo nyalahin orang. Menurut saya ada sekelompok orang yang sedikit banyaknya bertanggung jawab atas minimnya penggunaan istilah-istilah komputer di dalam bahasa Indonesia. Mereka ialah para andal bahasa. Mengapa? Karena merekalah yang terlambat mengkonversi istilah komputer ke dalam bahasa Indonesia. Ketika orang-orang sudah familiar dengan mouse, gres muncul istilah tetikus. Tidak familiar dan terkesan aneh. Tak heran jarang yang memakai tetikus dalam keseharian (atau bahkan tidak ada). Belum pernah saya jumpai orang yang berkata menyerupai ini, "bang, beli tetikus optik".
Solusinya Gimana?
Ga ada gunanya nyalah-nyalahin orang. Mending kita cari solusi. Bagaimana? Ya sosialisasi la. Yang dilakukan beberapa majalah atau tabloid komputer sudah bagus. Mereka memakai istilah-istilah komputer dalam bahasa Indonesia untuk setiap artikel yang diterbitkan. Istilah menyerupai mengunduh (download), unggah (upload), pindai (scan), laman (homepage), dan lain-lain sudah sering dipakai di beberapa majalah atau tabloid komputer. Guru-guru komputer juga mestinya membiasakan pemakaian istilah-istilah tersebut. Awalnya niscaya aneh, tapi jikalau sudah terbiasa niscaya bisa. Tapi yang paling utama, biasakan dari diri kita sendiri.
The Fact
Ga dapat dipungkiri, istilah-istilah tersebut memang aneh (kurang familiar). Gw aja dapat dikatakan hampir tidak pernah memakai istilah-istilah (yang aneh, contoh: tetikus, mengunduh, menguggah) tersebut. Mungkin sebab udah kebiasaan memakai istilah aslinya. Mungkin gw masih belum dapat besar hati ama bahasa Indonesia...
Semoga bermanfaat... :)
Dulu informasi ini sempat merebak. Hingga dibuatlah Windows Linguist pack bahasa Indonesia sebagai pengganti Windows berbahasa Indonesia. Tetapi ada kenyataannya, tidak banyak pengguna Windows yang memanfaatkan linguist pack ini. Sebagian mencoba meng-install-nya tetapi lalu meng-uninstall lagi. Banyak istilah-istilah komputer dalam bahasa Indonesia yang malah terdengar "asing".
Siapa yang Salah?
Ga lezat rasanya kalo nyalahin orang. Menurut saya ada sekelompok orang yang sedikit banyaknya bertanggung jawab atas minimnya penggunaan istilah-istilah komputer di dalam bahasa Indonesia. Mereka ialah para andal bahasa. Mengapa? Karena merekalah yang terlambat mengkonversi istilah komputer ke dalam bahasa Indonesia. Ketika orang-orang sudah familiar dengan mouse, gres muncul istilah tetikus. Tidak familiar dan terkesan aneh. Tak heran jarang yang memakai tetikus dalam keseharian (atau bahkan tidak ada). Belum pernah saya jumpai orang yang berkata menyerupai ini, "bang, beli tetikus optik".
Solusinya Gimana?
Ga ada gunanya nyalah-nyalahin orang. Mending kita cari solusi. Bagaimana? Ya sosialisasi la. Yang dilakukan beberapa majalah atau tabloid komputer sudah bagus. Mereka memakai istilah-istilah komputer dalam bahasa Indonesia untuk setiap artikel yang diterbitkan. Istilah menyerupai mengunduh (download), unggah (upload), pindai (scan), laman (homepage), dan lain-lain sudah sering dipakai di beberapa majalah atau tabloid komputer. Guru-guru komputer juga mestinya membiasakan pemakaian istilah-istilah tersebut. Awalnya niscaya aneh, tapi jikalau sudah terbiasa niscaya bisa. Tapi yang paling utama, biasakan dari diri kita sendiri.
The Fact
Ga dapat dipungkiri, istilah-istilah tersebut memang aneh (kurang familiar). Gw aja dapat dikatakan hampir tidak pernah memakai istilah-istilah (yang aneh, contoh: tetikus, mengunduh, menguggah) tersebut. Mungkin sebab udah kebiasaan memakai istilah aslinya. Mungkin gw masih belum dapat besar hati ama bahasa Indonesia...
Semoga bermanfaat... :)
0 Response to "Wni: Windows Negara Indonesia"
Posting Komentar