Kompresi Data

Kita sering mendengar atau mendownload file-file dengan ekstensi .zip, .tar.gz, .tar, .tar.bz2, .rar, .jar. Nah pertanyaannya, sebenernya file apa sih itu?

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita bekerja dengan memakai banyak file, contohnya file-file gambar kita letakkan ke folder/direktori “My Pictures”, kemudian file-file aba-aba pemrograman kita letakkan ke folder/direktori “Codes”, tak lupa kita menyimpan video-video favorit berdurasi pendek (hayoo pelem apa ne?) ke folder/direktori “My Videos”. Suatu ketika kita ingin mengumpulkan file-file tersebut di dalam sebuah file semoga kita tidak galau akan banyaknya file yang ada (archiving). Selain sanggup dikumpulkan, file tersebut juga sanggup dikompresi semoga file yang dihasilkan tidak terlalu besar (compression).

Format file archive

Ada beberapa format file yang dipakai untuk menciptakan file archive. Misalnya Unix Archiver (.a, .ar), Tape Archiver (.tar), LBR (.lbr). Unix Archiver dipakai pada platform Unix-like, merupakan format archive tradisional yang kini hanya dipakai untuk menciptakan static libraries. Tape Archiver, juga dipakai pada platform Unix-like, yang merupakan format archive yang umum digunakan. Sedangkan LBR dipakai pada platform MS-DOS.

Format file compression

Untuk mengkompres data, ada beberapa format file yang dipakai ibarat bzip2 (.bz2), gzip (.gz), lzma (.lzma), lzo (.lzo), pack (.z), compress (.Z). Perbedaan masing-masing format kompresi ini yakni algoritma yang digunakan. Seperti bzip2 yang memakai Burrows-Wheeler transform diikuti dengan move-to-front transform dan terakhir Huffman coding. Format gzip yang memakai algoritma DEFLATE untuk kompresi data, lzma memakai algoritma 7-zip, lzo memakai algoritma LZO. Beberapa dari format kompresi data ini dipakai gotong royong ketika meng-archive file. Seperti Tape Archiver (.tar) yang dipakai bersama bzip2 (ekstensi file menjadi .tar.bz2), gzip (ekstensi file menjadi .tar.gz) atau compress (ekstensi file menjadi .tar.Z).

File archive + compression

Sekarang ini sudah banyak format file yang mengatakan archive+compression. Seperti ARC (.arc), ARJ (.arj), Cabinet (.cab), ZIP (.zip), Jar (.jar), Tar dengan GZip, BZip2, Compress, LZMA (.tar.gz, .tgz, .tar.bz2, .tar.Z, .tar.lz, .tlz). Jenis-jenis format ini “boleh” di-restore dengan software gratisan (tanpa perlu lisensi dari si pembuat format file tersebut). Sedangkan format file ibarat WinACE (.ace), RAR (.rar), StuffIt (.sit, .sitx) hanya “boleh” di-restore oleh software tertentu (software yang telah menerima lisensi untuk me-restore/ekstrak file dari si pembuat format file tersebut).

File-file yang telah di-archive+compress biasanya sering dijumpai di Internet. Karena, untuk pertukaran data yang cepat, diharapkan sebuah metode untuk mengirimkan data dalam jumlah yang sedikit dan dengan ukuran yang kecil.


Semoga berguna...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kompresi Data"

Posting Komentar